6 Rahasia Pembuka Pintu Rizki

Allah Swt menciptakan manusia dengan
segala potensi yang dimilikinya, agar
dengan potensi itu, manusia dapat
berikhtiar untuk penghidupan saat ini
(dunia) dan alam keabadian (akhirat).
Potensi yang mendorong manusia untuk
mau berikhtiar, pada akhirnya akan
membuahkan sebuah 'hadiah' yang kerap
dinantikan yakni rezeki yang baik. Karena
secara makro rezeki itu sifatnya luas,
maka uang dan harta bukanlah satu-
satunya sumber kebahagiaan bagi
sebagian besar orang.
Mereka akan berbahagia dengan
sempurna, manakala jasmani-rohaninya
sehat, hingga ia bisa bersama-sama
dengan keluarganya. Ada pula yang tetap
berbahagia hidup dalam kesederhanaan,
meski sebenarnya ia sangat berkecukupan.
Dalam redaksi yang sungguh sempurna,
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya di sisi
Allah pengetahuan yang tepat tentang hari
kiamat. Dan Dia-lah jua yang menurunkan
hujan, dan yang mengetahui dengan
sebenar-benarnya tentang apa yang ada
dalam rahim (ibu yang mengandung). Dan
tiada seseorang pun yang betul mengetahui
apa yang akan diusahakannya esok (sama
ada baik atau jahat); dan tiada seorang pun
yang dapat mengetahui di bumi negeri
manakah ia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui, lagi Amat Meliputi
pengetahuan-Nya." (Qs Luqman [31]: 34)
Allah Swt membuka ayat di atas dengan
pengetahuan tentang Hari Kiamat. Dia
menegaskan, hanya benar-benar Zat-Nya
saja yang Maha Mengetahui kapan waktu
persis Hari Akhir itu akan tiba. Allah Swt
hanya menyebutkan di dalam firman-Nya
yang lain bahwa Kiamat akan datang
dengan tiba-tiba (baghtah) dan peristiwa
itu teramat berat baik bagi langit maupun
bumi.
Selanjutnya, Allah Swt memberikan
perumpamaan fenomena alam berupa
turunnya hujan. Agar kita menyadari pada
hakikatnya hujan adalah bentuk rahmat-
Nya. Ketiga, Allah Swt memberikan
penegasan bahwa hanya Dialah yang
mengetahui dengan sebenarnya
penghidupan dalam rahim seorang
perempuan, terlepas dari kecanggihan
teknologi ultrasonografi (USG) dua bahkan
empat dimensi.
Keempat, Allah Swt memberikan potensi
kepada manusia untuk berikhtiar, namun
dengan keterbatasan manusia yang tidak
tahu apa yang akan terjadi padanya terkait
tempat (turunnya rezeki), barang sedetik
pun. Terakhir, penegasan-Nya tentang
bagaimana, kapan, dan dimana setiap
manusia akan menghabiskan jatah
usianya.
Oleh karenanya, dalam kehidupan yang
amat sementara ini, hendaknya kita
menutup usia dengan ikhtiar menjemput
rezeki. Rasulullah Saw telah menunjukkan
banyak cara.
Pertama , berbakti pada kedua orangtua.
"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa
kepada kedua orang tuanya niscaya
terputuslah rezeki (Allah) daripadanya." (HR
al-Hakim dan ad-Dailami)
Kedua, menyambung silaturahim. "Barang
siapa ingin dilapangkan rezekinya dan
dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia
menghubungi sanak-saudaranya." (HR
Bukhari)
Ketiga, tawakkal kepada Allah. "Seandainya
kamu bertawakal kepada Allah dengan
sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi
rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi
hari lapar dan petang hari telah kenyang."
( HR Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-
Khattab Ra)
Keempat, menyayangi anak yatim. "Adakah
kamu suka hatimu menjadi lembut, dan
kamu memperolehi hajat keperluanmu?
Kasihanilah anak yatim, usaplah kepalanya,
dan berikanlah dia daripada makananmu,
niscaya lembutlah hatimu dan kamu akan
memperolehi hajatmu." (HR Tabrani)
Kelima, bertobat dengan sebenar-
benarnya. "Wahai manusia, bertobatlah
kepada Allah, sebelum kamu mati.
Bersegeralah melakukan amalan-amalan
salih sebelum kamu kesibukan dan
hubungilah antara kamu dengan Tuhan
kamu dengan membanyakkan sebutan (zikir)
kamu kepada-Nya dan banyak bersedekah
dalam bersembunyi dan terang-terangan,
nanti kamu akan diberi rezeki, ditolong dan
diberi kesenangan." (HR Ibnu Majah)
Keenam, perbanyak istighfar. "Barang
siapa memperbanyak istighfar maka Allah
Swt akan menghapuskan segala
kedukaannya, menyelesaikan segala
masalahnya dan memberinya rezeki dari arah
yang tidak disangka." (HR Ahmad, Abu
Daud, an-Nasai, Ibnu Majah dan al-Hakim
dari Abdullah bin Abbas RA). [Ina S
Febriani/rol]

0 comments