Janganlah kita memuji seseorang secara berlebihan

Dari Abu Bakrah ra dia berkata: Ada seseorang yang memuji temannya di sisi Nabi SAW maka beliau bersabda:
وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ، قطعت عنق صاحبك – مرارا-. إِذا كانِ أَحَدُكُمْ مادِحاً صَاحِبَهُ لاَ مَحالَةَ فَلْيَقُلْ: أَحْسِبُ فُلاناً وَاللهُ حَسِيْبُهُ وَلا أُزَكِّي عَلَى اللهِ أَحَداً
"Celaka kamu, kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu -berulang-ulang­-. Kalaupun salah seorang di antara kalian harus memuji temannya maka hendaknya dia mengatakan: Aku mengira dia seperti itu dan Allah lah yang menghisabnya, aku tidak memuji siapapun di hadapan Allah." (HR. Muslim no. 3000)
Maksud kalimat 'kamu telah memenggal leher temanmu' adalah kiasan dari mencelakakan.
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra dia berkata: Nabi SAW mendengar seseorang memuji temannya dan berlebihan dalam memujinya maka beliau bersabda:
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ – أَوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ – الرَّجُلِ
"Sungguh kamu telah mencelakakan -atau mematahkan punggung- lelaki itu." (HR. Muslim no. 3001)
Kalimat 'mematahkan punggung' adalah kiasan dari mencelakakan.
Dari Al-Miqdad bin Al-Aswad ra dia berkata:
أَمَرَنَا رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ نَحْثُوَ فِي وُجُوْهِ الْمَدَّاحِيْنَ­ التُّرَابَ
"Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menaburkan tanah ke wajah-wajah orang yang berlebihan dalam memuji." (HR. Muslim no. 3002)
Setiap orang itu selain punya kelebihan, juga punya kekurangan, kelemahan, dan aib. Jadi selain kita tidak boleh menghina atau mengolok-olok/­ghibah, juga tidak boleh memujinya secara berlebihan.
Banyak orang yang terobsesi/­kagum berlebihan kepada seseorang, akhirnya begitu mengenal lebih jauh jadi kecewa. Ternyata orang yang dikaguminya "tidak sebaik" yang dia sangka. Ya memang begitu. Kalau dari jauh, memang terlihat harum. Tapi kalau dekat, baunya juga akan tercium. Jadi hendaknya kita bersikap biasa-biasa saja
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!







0 comments